𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐒𝐄𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐏𝐄𝐍𝐂𝐔𝐑𝐈 𝐃𝐈 𝐙𝐀𝐌𝐀𝐍 𝐍𝐀𝐁𝐈 𝐌𝐔𝐒𝐀 عليه السلام.


Dizaman Nabi Musa عليه السلام ada seorang yang kerjanya mencuri, setelah 40 tahun mencuri, ia pun ingin bertaubat.


Suatu hari ia melihat Nabi Musa عليه السلام sedang berjalan dan terlintas dihatinya untuk mengikuti Nabi Musa عليه السلام.


Katanya, "Kalau aku dapat berjalan dibelakang Nabi Musa, mudah-mudahan aku termasuk orang yang beruntung."

Tetapi dia batalkan niatnya itu dan berkata,

"Aku ini pencuri, tidak layak bagiku berjalan bersama seorang Nabi Mulia."


Kemudian ia melihat seorang abid (ahli ibadah) yang dikenal sebagai orang yang istiqamah beribadah selama 40 tahun sedang berlari kecil mengejar Nabi Musa عليه السلام.


Sipencuri itu berkata didalam hatinya,

"Aku berjalan dibelakang siabid ini saja, semoga aku termasuk orang yang memperoleh kebaikan."


Melihat sipencuri mengikutinya, siabid terkejut dan berkata :

"Celakalah aku. Mengapa sipencuri itu mengikutiku? mungkin dia ingin berbuat jahat."


Lalu siabid pun segera mempercepat larinya agar sipencuri tidak dapat mengikutinya.

Melihat siabid yang semakin cepat berlari, sipencuri terus berusaha mengejarnya.


Akhirnya sipencuri berhasil sampai disisi siabid.

Siabid merasa pencuri itu terlalu hina untuk berjalan dibelakang Nabi Musa عليه السلام lalu ia pun mengusirnya.


Nabi Musa عليه السلام yang mendengar kekecohan dibelakangnya langsung berpaling dan bersabda kepada mereka berdua,


"Aku baru saja mendapatkan wahyu dari Allah سبحا نه و تعالى untuk disampaikan kepada kalian berdua bahwa segala amalan baik dan buruk kalian telah dihapuskan oleh Allah سبحا نه و تعالى."


Maka terkejutlah siabid dan sipencuri setelah Nabi Musa عليه السلام menjelaskannya.


Berbahagialah sipencuri karena dosanya selama 40 tahun mencuri telah diampuni oleh Allah, sementara siabid berduka karena ibadahnya selama 40 tahun tidak diterima oleh Allah سبحا نه و تعالى.


Rupanya sipencuri itu miskin dan tanggungannya banyak, orang-orang kaya enggan membantunya hingga memaksa dia mencuri untuk bertahan hidup, setiap kali dia mencuri, dia merasa sangat berdosa, jiwanya menderita dan selalu mengharap ampunan dan kasih sayang Tuhannya.


Sedangkan siabid, yakin ibadahnya mampu menyelamatkannya.

Selama 40 tahun beribadah, siabid merasa dirinya soleh dan mulia, hingga enggan berjalan bersama orang yang hina dan berdosa, dan hanya layak berjalan bersama para Nabi.


Janganlah kita tertipu dengan pandangan fisik dzohir, karena batin adalah tempat pandangan Allah سبحا نه و تعالى.


والله اعلم


ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.